HELLO! Welcome to Website TENCY TANGERANG.
Something you might want to know about us.
Don't be hesitated to contact us if you have something to say.

PEMIMPIN YANG BIJAKSANA

| | Rabu, 27 Januari 2010
| Oleh : Sang Made Sarwadana
Bila kita renungkan bersama, bahwa setiap manusia adalah pemimpin
paling tidak sebagai pemimpin dirinya sendiri. Pemimpin yang bijak adalah
pemimpin yang dapat mengendalikan dirinya sebelum memimpin orang lain,
karena pengendalian diri adalah awal untuk menjadi bijaksana. Menjadi
pemimpin harus bijak bukan hanya pintar, sebab orang pintar belum tentu
bijaksana, tetapi orang bijaksana adalah orang yang pintar. Dalam menentukan
seseorang sebagai pemimpin perlu disadari oleh setiap calon pemimpin ada
beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh calon pemimpin, yaitu faktor Kemauan
(Nyak), Kewenangan (Dadi), Kemampuan (Bisa), Keikhlasan (lascarya),
Pengakuan/persetujuan (katerima). Kelima faktor ini hendaknya terpenuhi
(jawabannya ya), bila salah satu tidak terpenuhi (jawabannya tidak ), maka tidak
akan bisa menjadi pemimpin. Faktor kemauan, artinya calon pemimpin ada niat
dan mau menjadi pemimpin. Faktor kewenangan, artinya calon pemimpin
mempunyai wewenang atau berhak atau harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Faktor kemampuan artinya
memiliki kemampuan baik teori maupun praktek serta pengalaman dalam
memimpin. Faktor pengakuan/persetujuan artinya mendapat persetujuan atau
katerima oleh masyarakat atau anggota yang dipimpinnya yaitu melalui hasil
pemilihan. Yang terakhir adalah faktor keikhlasan, artinya dengan hati yang tulus
ikhlas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
pemimpin, termasuk penuh ikhlas dengan lapang dada menerima apapun dari hasil
pemilihan secara demokrasi serta siap mendukung siapapun kandidat yang terpilih
sebagai pemimpin .
Untuk menjadi pemimpin yang bijaksana perlu disadari, bahwa setiap
manusia memiliki Rwa Bhineda, artinya memiliki dua hal yang selalu berbeda
misalya kebaikan dan keburukan, kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan
kelemahan dan lain sebagainya. Dalam perbedaan inilah perlu dijaga
keharmonisannya, karena perbedaan yang harmonis akan memberikan
kebahagiaan dan kedamaian. Seperti filosofi organisasi seni gamelan yang terdiri
dari berbagai macam alat-alat gamelan seperti kendang, cengceng,suling, jegogan,
reong, trompong, tawa-tawa, gong dan lain sebagainya. Jika dilihat dari bentuk dan
suaranya semuanya berbeda, namun bila masing-masing penabuh dari alat-alat
tersebut disiplin melaksanakan tugasnya sesuai dengan jadwal waktu dan frekuensi
pemukulannya serta sesuai dengan irama lagunya, maka akan menghasilkan irama
yang indah dan merdu yang mengagumkan bagi siapa saja yang mendengarkan
dan memberi kebahagiaan dan kedamaian.
Jika salah satu penabuh alat itu tidak disiplin atau melakukan kesalahan
maka suara gamelan secara keseluruhan akan kurang baik, apalagi kesalahan yang
dilakukan oleh penabuh tukang ugal (uyang menagwalinya) dan penabuh gongnya,
maka suara gamelan itu akan menjadi amburadul dan tidak menghasilkan irama
yang merdu. Dalam organisasi seni gamelan diperlukan disiplin sesuai dengan
irama lagu yang akan dihasilkan, kekompakan, kesabaran, kebersamaan, toleransi,
tenggang rasa, pengendalian diri. Selain itu irama gamelan banyak variasinya ada
yang sedih, mengharukan, memberikan semangat, menyenangkan dan lain nya
seperti irama dalam kehidupan ini. Demikian pula di dalam memimpin perlu
mengingat filosofi seni gamelan, atau seni musik atau olah raga sepak bola.
Pemimpin juga harus tegas dalam mengambil keputusan yang sudah tentu sudah
dipertimbangkan sebelumnya serta adil melaksanakan keputusan.
Pemimpin yang bijak juga harus mengetahui dan melaksanakan Asta Brata
yang terdiri dari Indra Brata, yaitu seorang pemimpin hendaknya bila memberi
penghargaan atau hadiah agar adil, karena keadilan menyebabkan rakyat
sejahtera; Bhayu Brata, artinya pemimpin hrus mengadakan jabatan rahasia untuk
mengawasi gerak-geraik segala yang ada bsaik di darat, di laut mapun di udara,
apapun yang terjadi pejabat rahasia itu wajib melaporkan dengan rahasia kepada
pemimpin; Yama Brata, pemimpin harus berani menghuklum setiap orang yang
bersalah dengan adil tanpa pilih kasih, dengan hati teguh menjungjung keadilan
dan hukum yang berlaku; Surya Brata, pemimpin berkewajiban memberikan
penerangan, penjelasan segala apa yang direncanakan dan apa yang telah
dikerjakan agar seluruh rakyat mengetahuinya; Agni Brata, pemimpin
berkewajiban jiwa agar bersemangat , melatih , menatar pegawai dan rakyatnya
agar agar tetap membangun dan membasmi musuh-musuh yang ada pada diri
sendiri, musuh yang datang dari dalam dan luar negeri; Waruna Brata, pemimpin
mengadakan angkatan perang, di darat, di laut dan di udara untuk mengalahkan
musuh-musuh atau mengikat musuh itu supaya tidak menyusahkan rakyat,
bangsa dan negara; Chandra Brata , pemimpin berkewajiban untuk megusahakan
taman-taman hiburan, tempat rekreasi agar rakyat dapat merasakan senang hidup
di dunia fana ini dan Kuwera Brata, pemimpin mempunyai tugas untuyk
memakmurkan negeri, memberikan pendidikan agar rakyat memiliki motivasi
untuk bekerja keras bersatu padu dengan pemimpin atau pemerintah agar
mencapai kemakmuran yang dicita-citakan.
Selain itu pemimpin yang bijaksana harus peka terhadap apapun yang
dirasakan oleh rakyatnya apakah itu suka atau duka, permasalahan yang dihadapi
sehingga dapat segaera merespon untuk mengambil tindakan yang benar dn bijak.
Pemimpin yang bijaksana harus memiliki rasa cinta kasih terhadap semua rakyat,
bangsa dan negaranya. Dengan adanya pemimpin yang bijaksana, maka sudah
tentu rakyat yang dipimpin akan menyananginya dan hidup penuh kerukunan,
sejahtera dan damai.

0 komentar:

Posting Komentar

galerry

galerry

TENCY TANGERANG ALBUM

 

toring curug cigamea-bogor

toring curug cigamea-bogor

tency

tency

Followers