HELLO! Welcome to Website TENCY TANGERANG.
Something you might want to know about us.
Don't be hesitated to contact us if you have something to say.

Dilema sebuah Konvoi Motor

| | Selasa, 08 Desember 2009
| Dilema sebuah Konvoi Motor
19 06 2009


Kalangan motorist yang gemar menunggangi motor dengan berkonvoi kembali tercemar namanya. Lagi-lagi pemicunya kalangan “the big bike” yang menunggangi kuda besi Harley-Davidson.

Menurut laporan, Minggu, 24 Mei, rombongan bikers Moge tersebut menganiaya Darmawan Edwin Sudibyo (51) pengendara Mobil Nissan X-trail di kawasan Puncak Bogor. Selain dianiaya, Edwin juga menjadi korban perusakan. Kejadian itu berlangsung, disaksikan keluarga Edwin: anak-anak, mertua juga sang istri yang tengah hamil. Dia hanya bisa meringkuk ketakutan di dalam mobil bersama ketiga anaknya yang menangis histeris.

Penganiayaan berawal dari terpotongnya konvoi atau iringan moge itu oleh mobil Edwin yang ambil kanan karena merasa iring-iringan telah usai. Ternyata di belakang masih ada iringan liannya yang terpotong. Merasa dihalangi, terjadi saling adu argumentasi hingga penganiayaan versi Edwin.
Foto: beritajakarta.com


Pihak Polresta Bogor sendiri telah menangani kasus ini dan memanggil 7 anggota Harley Davidson Bogor untuk klarifikasi. Namun, ketujuh bikers terebut membantah telah menganiaya Edwin. Hanya ada satu saksi yakni istri Edwin yang menyatakan pemukulan itu.

Di luar pihak mana yang benar dalam insiden itu, tentu saja konvoi sepeda motor kembali membangkitkan api dalam bara yang sempat meredup usai kasus pemukulan spion mobil seorang pengendara mobil perempuan di Cinere beberapa waktu lalu. Kasus ini, sempat merebak di intenet. Ujung-ujungnya, masyarakat kian tak menyukai iring-iringan pengendara motor terutama Harley dan Moge lainnya.

Sebetulnya, konvoi motor adalah sebuah fenomena sosial yang merupakan hobi dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun, ketika menjalankan hobi itu, ada sisi milik orang lain yang terabaikan. Konvoi yang dikawal pihak kepolisian, sering mengambil hak pengguna jalan lainnya, seperti menerobos lampu lalu lintas saat merah, meminta orang lain untuk segera menepi, dll.


Fenomena ini juga mulai nampak di kalangan club atau komunitas bikers dengan motor ber-cc lebih rendah. Bedanya, mereka sering tak dikawal pihak kepolisian. Untuk kalangan ini, polisi nampaknya sudah lebih tegas untuk menertibkan.

Pada dasarnya, jalan adalah milik bersama. Sopan santun dan memegang etika di jalan, adalah kunci ketertiban saat berada di jalan. Bahkan, jika merunut UU Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJ), pengawalan dalam sebuah konvoi merupakan bentuk pelanggaran. “Konvoi moge dilarang dikawal oleh kepolisian,” kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Dephub Suripno. Wah, baru sadar semuanya!

Kata dia, sebetulnya moge bukan yang termasuk berhak dikawal pihak Patwal. Kepentingannya apa untuk dikawal?” tanya Suripno. Konvoi yang berhak dikawal polisi adalah ambulan, mobil pemadam kebakaran, mobil jenazah, mobil pejabat negara dan mobil kepala negara. “Rombongan motor tersebut boleh saja melakukan konvoi, tapi tidak perlu dikawal. Ini sesuai dengan UU No 14/1992 Tentang LLAJ. Jika demikian, mereka sudah menyalahi aturan,” tuturnya.

Konvoi dalam nama hobi bermotor memang tak sepenting pengawalan darurat. Lagipula, jalan milik bersama. Dalam rangka senang-senang pun seharusnya tidak membuat orang malah tidak senang. Seperti dikatakan pengamat kepolisian Widodo Umar, “Saya kira konvoi semacam itu perlu dilarang. Kalau iring-iringan jenazah perlu dikawal. Tapi kalau ini kan hanya orang senang-senang,” ujarnya

Dan yang teramat penting, lanjut Widodo, kondisi rakyat sebagian besar belum sebahagia rombongan bermotor tersebut. “Tentu saja, cara-cara semacam itu menimbulkan kecemburuan sosial,” katanya

Melihat kejadian di Puncak itu, konvoi bermotor tentu saja menjadi sebuh dilema. Namun, bagi kalangan bikers tentu saja ini menjadi sebuah peringatan, bahwa di antara kita di jalan raya masih ada masyarakat lainnya. Jangan berkecil hati, konvoi boleh saja dilakukan, namun jangan salahi aturan lalu lintas. Utamakan safety riding dan etika berlalu lintas.

0 komentar:

Posting Komentar

galerry

galerry

TENCY TANGERANG ALBUM

 

toring curug cigamea-bogor

toring curug cigamea-bogor

tency

tency

Followers